Macam-Macam Batik Indonesia Berdasarkan Motif


                                                                                                                post by : (Ananta Dwi Patut P.m) 

Batik adalah salah satu warisan budaya leluhur, dan kita patut bangga karena banyak macam-macam motif yang terdapat di Indonesia. Dan sekarang ini batik memiliki berbagai corak yang sangat beragam, dan saat ini bukan hanya dibuat untuk kain saja melainkan juga berbagai barang hal seperti jaket, sepatu, sarung kering, bahkan boneka. Dan berikut ini adalah penjelasan tentang jenis dan juga sedikit tentang cara pembuatannya
Dahulu batik dibuat dalam bahan berwarna  putih yang terbuat dari kapas (kain mori) . Sekarang ini semakin berkembang dengan bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik sendiri dibentuk dengan cairan lilin yang menggunakan alat bernama canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, dengan demikian maka cairan lilin dapat meresap ke dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah berhasil dilukis dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang diinginkan oleh si pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Kemudian Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia dengan tujuan melarutkan lilin.
Dan berikut adalah macam macam batik berdasarkan motif/corak:
Batik Kraton
Penjelasan :  awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Cuwiri
Penjelasan :   meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati
Batik Pringgondani
Penjelasan :  Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
Batik Sekar Jagad
Penjelasan :   salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Batik Sida Luhur
Penjelasan :  Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
Batik Kawung
Penjelasan :  Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Batik Semen Rama
Penjelasan :  dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
[sunting]
Batik Sida Asih
Penjelasan :  Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Batik Tambal
Penjelasan :  Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
Batik Sida Mukti
Penjelasan :   Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Batik Sudagaran
Penjelasan :  Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
Batik Petani

Penjelasan :   merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
******
Diatas adalah berbagai macam batik yang ada di negara tercinta kita di Indonesia berdasarkan motif atau corak. Kita sebagai bangsa harus bangga dan mungkin juga seharusnya memakai karena memiliki kebudayaan yang luar biasa ini. Jangan sampai negara tetangga mengklaim budaya yang kita miliki, pasti menyesal nantinya kita. Bagi para pembaca blogbintang.com yang memiliki informasi tentang macam-macam batik ini dan belum ada pada artikel ini dimohon untuk menambahkan, untuk semakin menyempurnakan informasi yang kita miliki.

                                                                                                                 post by : (Ananta Dwi Patut P.m)



Tentang Batik


Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Etimologi

Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".

Sejarah teknik batik

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[3]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[4]

Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [3]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[5]

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[5] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.


                                                                                                                                                              post by : (Ananta Dwi Patut p.m)


Traditional Batik Motif Yogyakarta

                                                                                                               post by :(Ananta Dwi Patut p.m)
Pola batik dibagi menjadi keluarga yang berbeda dari desain, masing-masing dengan ratusan variasi dalam diri mereka. Berikut ini memberikan pengenalan singkat kepada keluarga desain utama. Anda akan melihat desain tertentu yang milik, pola sakral dilarang disediakan untuk pengadilan kerajaan. Seiring waktu, pola-pola tertentu yang masuk ke dalam penggunaan umum. Namun sampai hari ini, jika seseorang tidak termasuk ke pengadilan, mereka tidak akan pernah memakai pola-pola di dalam keraton, atau dinding istana.

Ceplok Motifs

Ceplok Yogya Parang
Ceplok Grompol
Ceplok Motif







Keluarga Ceplok mencakup berbagai macam desain geometris, sering didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain
Grompol berarti untuk berkumpul bersama. Sering dipakai untuk upacara pernikahan, pola melambangkan datang bersama-sama dari pernikahan yang harmonis, untuk anak-anak, keberuntungan, dan kebahagiaan.

Kawung Motifs

Kawung Motif
Kawung Motif






Kawung ini adalah salah satu desain tertua, dan disediakan untuk keluarga kerajaan. Ini merupakan penampang buah aren-kelapa, dan beberapa mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal.
Meskipun ada banyak variasi, struktur dasar adalah kelompok empat lingkaran atau oval hampir menyentuh satu sama lain, diletakkan pada kain dalam simetri geometris.

Parang Motifs

Parang Gendreh
Parang Tuding
Parang Rusak







Kadang-kadang disebut sebagai keris atau pola pedang oleh orang luar, panggilan Jawa motif Parang Lidah api, atau lidah api. Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif batik dengan garis-garis yang kuat diagonal paralel. Ada ratusan variasi, dari 2cm kecil di Parang Klithik ke terbesar di 8cm atau lebih di Barong Parang.

Parang Barong

Di masa lalu kali, Parang Barong adalah pola suci hanya dikenakan oleh raja. Motif mengingatkan dia untuk menjaga dirinya sendiri dengan hati-hati sehingga ia akan menjadi penguasa, bertanggung jawab jujur ​​dan adil.

Parang Rusak

Lain dari desain Parang dikenakan oleh keluarga kerajaan pada acara-acara kenegaraan, Parang Rusak melambangkan pertarungan internal manusia melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka yang bijaksana, akhlak mulia akan menang.

Lereng

Lereng Motif
Udang Liris Motif





Mengacu pada baris diagonal pola di antara motif parang. Selain itu, banyak pola hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. The liris Udang, sekali lagi, salah satu pola lama disediakan untuk istana, adalah salah satu dari lebih terkenal dari motif.
Udang liris atau hujan ringan melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran, tekad, untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang penting bagi bangsa dan rakyatnya.

Nitik Motifs

Nitik Randu Seling
Nitik Kembang Jeruk
Truntum Motif







Motif Nitik adalah salah satu batik tertua pola dan terinspirasi oleh kain tenun patola dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India lama. Desain geometrik dibuat dengan titik-titik kecil dan garis meniru kain tenun asli.

Truntum

Dipakai oleh orang tua dari pasangan pernikahan pola Truntum.

Semen Motifs

Semen Garuda, Yogya Motif
Semen Sido Mukti, Yogya Motif
Semen Sido Asih






Semen, berdasarkan semi kata, yang berarti untuk tumbuh atau tumbuh, non-geometris pola terinspirasi oleh alam. Dipenuhi dengan bergaya, bunga batang, daun, pegunungan, dan hewan, kelompok desain adalah sangat penting untuk royalti pada acara-acara khusus, serta masyarakat umum dalam penggunaan sehari-hari.
Garuda, burung man-mistik dalam mitologi Hindu, yang membawa Wisnu melalui langit, sering digambarkan dalam desain Semen dengan sepasang, tunggal atau sayap (Lar) atau sayap dan ekor (Sawat). Sering dikaitkan dengan pola Semen, bentuk sayap juga ditemukan dengan motif Parang dan Ceplok.

Isen Motifs

Pola mengisi disebut Isen sangat karakteristik Indonesia, khususnya Jawa, batik. Halus diberikan dalam garis lilin, desain ini kecil menambah keindahan kedalaman dan harmonis untuk kain keseluruhan. 
THANK"S FOR A LOT.!
                                                                                                                 post by :(Ananta Dwi Patut p.m)

Modernisasi Batik, Perkokoh Budaya Bangsa

                                                                                           (ANANTA PATUT DWI P.M)



Apa yang Anda pikirkan seputar batik? Iya, batik adalah salah satu hasil budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Tapi apakah Anda tahu bukan hanya Indonesia saja yang mempunyai batik? Dan jawabannya pun sama, iya. Bukan hanya di Indonesia saja yang memiliki batik, di negara tetangga pun mempunyai batik. Batik atau membatik itu merupakan jenis teknik melukis di kain dengan canting sebagai alatnya. Jadi tidak salah kalau Malaysia pernah mengklaim batik milik mereka. Nah, yang membedakan batik Indonesia dengan negara lain terletak pada motifnya. Indonesia punya beragam motif batik yang tidak dimiliki negara lain pastinya.
Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit. Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. Awalnya batik hanya dikerjakan terbatas dalam keraton saja, dan hasilnya dikenakan untuk raja, keluarga raja, dan pengikutnya. Karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di tempat masing-masing. Zaman pun berkembang, akhirnya kesenian batik mulai diterapkan oleh para wanita untuk mengisi waktu senggang. Dan akhirnya batik sudah menjadi pakaian yang merakyat. Pada waktu itu, bahan pewarna yang dipakai berasal dari pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Sedangkan kain putih yang dipakai merupakan hasil tenun sendiri.
Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengenal batik. Bahkan banyak diantaranya yang pernah melihat cara pembuatan batik. Mereka mengira bahwa mereka melihat batik dalam perjalanannya di Jawa sewaktu kunjungan ke sebuah tempat kerja batik dimana para wanita menggambar desain-desain pada kain putih dengan sebuah canting. Bagian ini sesungguhnya merupakan penerapan malam dimana hanya satu dari berbagai langkah pemrosesan yang harus dilakukan untuk menjadikan suatu barang bernama batik. Teknologi pembuatan batik di Indonesia pada prinsipnya berdasarkan Resist Dyes Technique atau Teknik celup rintang. Untuk membuat motif batik umumnya dilakukan dengan cara tulis tangan dengan canting tulis (batik tulis atau batik painting), menggunakan cap dari tembaga disebut (batik cap), dengan jalan dibuat motif pada mesin printing (batik printing), dengan cara dibordir disebut batik bordir, serta dibuat dengan kombinasi. Motif unik itu bisa mengambil bentuk-bentuk bangunan bersejarah, flora, fauna dan keindahan alam di Indonesia.
Perkembangan batik di Indonesia sudah mulai modern. Memasuki era globalisasi, ternyata batik juga telah mengikuti kemajuan teknologi, salah satunya yaitu dalam hal metode pembuatan batik. Metode pembuatan batik sebelumnya yaitu dibentuk langsung oleh tangan seorang perancang dengan menggunakan canting dan pensil. Kini di zaman yang serba canggih, metode pembuatan batik dapat dengan mudah ditemui, beberapa metode pembuatan batik yaitu dengan menggunakan cap dan cetak seperti sablon, printing, serta software yang dapat digunakan pengrajin untuk mendesain batik dengan beragam motif.
Ketika seni tradisional bertemu teknologi dan sains, akan tercipta sebuah karya seni baru dengan ruang eksplorasi lebih luas, termasuk juga batik sebagai kekayaan budaya lndonesia. Indonesia telah terkenal dengan batik tulisnya yang cemerlang dan motif alam yang unik satu dengan yang lainnya. Pola batik tradisional tersebut ternyata dapat dimodelkan dalam rumus matematika yaitu Fraktal. Secara sederhana, fraktal adalah konsep matematika yang membahas kesamaan pola pada semua skala. Pola batik yang sudah diterjemahkan dalam rumus fraktal ini dapat dimodifikasi dengan bantuan teknologi komputer sehingga menghasilkan desain pola baru yang sangat beragam. Keragaman desain ini dapat dilihat dari grafis, warna, ukuran, sudut,teknik pembuatan dan perulangannya. Proses pembuatan motif Batik Fraktal dapat memecahkan masalah keterbatasan desain motif batik, bahkan dapat menghasilkan banyak motif secara cepat, mulai dari yang sederhana sampai yang unik.
Batik Fraktal atau CFB (computational fractal batik) adalah bentuk konstruksi yang mengakuisisi keduanya, antara tradisi batik Indonesia dan tradisi matematika Barat yang dilakukan secara komputasional. Desain kriya yang lahir dari tangan pembatik ditiru dalam teknik komputasional melahirkan tak terbatasnya inovasi kreasi dari apa yang disebut sebagai Batik. Apabila dimasukkan rumus matematika, maka akan muncul ribuan motif batik baru yang berbeda-beda. Ada korelasi antara ilmu pasti dengan dunia seni. Dalam menciptakan motif-motif baru, program yang digunakan adalah Free Open Source, dapat didownload oleh siapa saja, dan sangat diharapkanfeedback dari masyarakat. Dalam hal ini, Seninya adalah kekayaan tradisi bangsa yaitu Batik. Sainsnya adalah matematika, dan teknologinya adalah program.
Menurut Dr. Richard Mengko selaku Staf Ahli Meristek RI Bidang Teknologi dan Informasi mengungkapkan bahwa ada 2 hal yang menunjang profitivitas Batik Fraktal, yaitu kreatifitas dan manfaat desain batik akan memberi nilai tambah kepada para desainer untuk membuat desain baru dan akan pindah ke ilmu pasti/matematika untuk memberikan keindahan. Dengan demikian, komputer merupakan alat bagi desainer batik untuk menghasilkan pola-pola baru. Maka Indonesia punya peluang untuk membatikkan dunia, karena dengan software bisa membuat batik, dan membuktikan position batik yang kita punya. Batik buatan Indonesia akan lebih indah. Untuk itu Dr. Richard menghimbau agar kreatifitas perlu didorong, kreatifitas dibuat dalam bentuk model, dibuat produk khas yang bisa diberikan kepada industri-industri, kreatif dalam mengembangkan batik ini.
Dari uraian diatas, masyarakat di Indonesia seharusnya lebih menghargai budaya batik. Kehadiran Batik Fraktal membuktikan bahwa Indonesia mampur menyandingkan teknologi yang dimilikinya dengan budaya tradisional yaitu batik. Guna melestarikan batik sebagai warisan budaya, salah satu yang harus dilakukan adalah melakukan inovasi dan kreasi, sehingga batik dapat berkembang mengikuti zamannya. Itulah sebabnya diperlukan kerja bersama antara unsur-unsur ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) untuk memperkuat jatidiri bangsa, selain juga untuk memanfaatkan potensi ekonomi dan budaya Indonesia yang demikian kaya.
Teknologi berkembang dengan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, yang didasarkan kepada budaya/sosial, sumber daya alam, lingkungan serta penelitian dan pengembangan. Artinya dalam setiap perkembangan teknologi selalu disertai tanggung jawab dan konsekuensi dari segala akibatnya. Pertumbuhan teknologi tidak hanya terpacu pada peningkatan kesejahteraan semata atau pengumpulan emas atau keuntungan, tetapi pertumbuhan teknologi yang bertanggung jawab disertai dengan tanggung jawab kepada keberlangsungan hidup masa depan manusia, tidak hanya kebutuhan manusia saat ini.
Di masa kini perkembangan sains dan teknologi modern telah membawa kita pada generasi dimana kita bisa melakukan simulasi yang meniru proses (baik proses alamiah, fisis, biologis, bahkan pergerakan harga dan interaksi sosial) secara komputasional. Dari berbagai pendekatan sains disadari bahwa banyak sekali fenomena alam dan sosial yang terlihat rumit pada dasarnya berasal dari sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana.
Batik Fraktal hadir menghiasi kancah Indonesia sebagai upaya penigkatan kualitas serta menambah nilai jual batik di Indonesia. Budaya membatik dalam karya estetika visual yang sedikit banyak memberi gambaran implisit tentang bagaimana orang Indonesia memandang dirinya, alamnya, dan lingkungan sosialnya. Pola batik yang diketahui bersifat fraktal merupakan sebuah kenyataan bahwa terdapat perspektif alternatif yang ada di kalangan masyarakat dan peradaban Indonesia yang unik relatif terhadap cara pandang modern yang umum. Keunikan ini merupakan sesuatu yang penting mengingat fraktal merupakan bentuk pemahaman geometri yang mutakhir dan memiliki kesadaran akan kompleksitas sistem dan menanganinya dengan lebih bijaksana.
Dengan menggunakan teknologi sebagai alat bantu membuat batik, diharapkan nantinya batik bisa lebih memasyarakat, khususnya di negeri sendiri, Indonesia. Batik Indonesia yang kini menjadi warisan budaya dunia harus dijaga kelestariannya guna meningkatkan daya jual dan kesejahteraan pengrajinnya. Dengan menyandingkan teknologi dan budaya tradisional yaitu batik, seharusnya memudahkan pengrajin batik dalam membuat batik tanpa mengilangkan jatidiri batik itu sendiri. Beragam motif kini telah tercipta sebagai dampak positif dari perkembangan teknologi. Dengan motif yang menarik, tentu menjadi daya tarik mulai dari kalangan remaja hingga dewasa. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari budaya yang mengikatnya. Teknologi akan sangat berguna jika dipadukan dengan budaya masyarakat yang selaras, sejalan, dan takkan lekang oleh zaman. 









Sabtu, 16 Februari 2013

Definisi Batik.


Definisi Batik Secara Umum

    Di Indonesia batik dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit, kemudian menyebar ke kerajaan-kerajaan lain dan diturunkan kepada generasi raja-raja selanjutnya. Pada awalnya, batik yang dikenal adalah batik tulis. Batik tersebut dibuat dengan bahan dasar kain yang pada awalnya juga ditenun sendiri. Bahan-bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna yang diambil dari alam di daerah setempat (pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dsb). Proses pembuatan batik ini sangat lama, memakan waktu paling cepat dua minggu jika cuaca bagus dan pembatik sudah profesional.
Batik mulai dikenal dan digunakan oleh masyarakat umum pada awal abad ke-19. semua jenis batik yang dikenal masih berupa batik tulis. Setelah tahun 1920 M, mulai dikenal batik cap (batik cetak). Waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik cetak lebih cepat. Dalam waktu satu minggu seorang pembatik dapat menyelesaikan batiknya.
Pada awal abad ke-20 dikenal mori import dan obat-obat pewarna import, usaha-usaha batik semakin berkembang.
Seni batik masih terus berkembang sampai saat ini. Daerah-daerah penghasil batikpun semakin banyak dengan berbagai jenis batik, baik batik tulis, batik cap, maupun batik printing.
Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan keraton. Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum.

Kata Kunci Artikel:

penjelasan tentang batik, Pengertian Seni Batik, kliping batik katura, seni batik dan penjelasannya, kliping seni batik, pengertian seni membatik, pengertian batik kawung, cara pembuatan batik kawung, cara membuat batik lukis, makalah batik dan artinya, teknik pembuatan batik kawung, makalah membatik, penjelasan batik indonesia, seni batik, pengertian dari batik, sejarah batik secara umum, cara membuat batik kawung, penjelasan batik cetak, depinisi batik, definisibatik, karya tulis batik truntum, definisi motif batik, maksud batik, pengertian batik indonesia, batik tulis definisi, contoh makalah batik, makalah seni batik, definisi batik lukis, keliping batik, arti batik lukis

Sejarah Batik di Indonesia.


Sejarah Batik di Indonesia

Batik IndonesiaSejarah Batik di Indonesia

Sejarah batik di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik di indonesia banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
pengertian batik

Awal Sejarah Batik di Indonesia Menyebar

Kesenian batik di indonesia adalah kesenian menggambar di atas kain untuk bahan pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja di Indonesia zaman dulu. Awalnya batik di indonesia dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik di indonesia yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
bahan-bahan pembuatan batik di indonesia

Bahan Pewarna Batik Tradisional

bahan-bahan batik di indonesia menggunakan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.